1. Analisa Komparatif Akuntansi Eropa, Amerika dan Asia
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan
khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis
laporan keuangan negara tersebut. Di sini akan membahas akuntansi komparatif
Eropa dan akuntansi komparatif Amerika dan Asia.
Perancis :
Akuntansi
prancis sangat dipengaruhi oleh Plan Comptable General sehingga kadang-kadang
melupakan legislasi komersial (yaitu, Code
de Commerce). Catatan atas laporan keuangan diatur oleh Plan
Comptable General (termasuk format dan urutannya), catatan-catatan tersebut
disajikan secara sistematis sehingga analisis-analisis keuangan prancis bisa
membuat prosedur-prosedur pengembangan rasio keuangan yang terstandarisasi.
Jerman :
Iklim
akuntansi jerman terus berubah semenjak akhir perang dunia II. Pada masa itu,
akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan beragam
prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak
selamat dari perang.
Sistem
penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat dan sama dengan IASB. Namun penting
untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau
mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar
Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional
Republik
Ceko :
Akuntansi
di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah
politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh
negara-negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir perang dunia II. Setelah
tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. pemerintah
mengubah susunan hukum dan administrasinya untuk merangsang ekonomi dan menarik
investasi asing. Undang-undang perdagangan dan praktik diubah untuk
menyesuaikan dengan standar barat. Kendali harga dinaikan. Akuntansi diarahkan
ke gaya barat, kali ini menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives
Belanda :
Akuntansi
Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara
hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian.
Inggris :
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan
negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti
yang kita kenal saat ini
Akuntansi
Komparatif: Amerika dan Asia
Amerika
serikat :
Akuntansi
di Amerika serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standard
Board-FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap
standarisasi mereka adalah agensi kepemerintahan komisi keamanan dan kurs (Securities and Exchange Commission-SEC).
SEC
memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan
kepada perusahaan pubik akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam
penerapan standarisasi tersebut. Hal ini bekerja dengan FABS dan bersifat menekan
saat FABS dinilai bergerak terlalu lambat atau menyimpang. Jika hal tersebut
terjadi, SEC telah menunda atau menolak keputusannya sendiri atau telah
memaksakan persyaratannya sendiri.
Meksiko :
Meksiko
memiliki free-market ekonomi yang
besar diantaranya perushaan milik pemerintah atau yang dikontrol perusahaan
menguasai industri perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi pabrik, konstruksi, tambang, hiburan, serta industri pelayanan.
Dengan
banyaknya perusahaan yang dikontrol oleh perseorangan, perusahaan meksiko
biasanya menjaga informasi dan merahasiakan laporan keuangan mereka. Hal ini
juga kini telah berubah. Penjelasan praktik dari akuntansi meksiko terus
dipengaruhi oleh eksektasi pasar AS. Meksiko berkomitmen untuk bekerja sama
dengan IFRS. Sekarang Meksiko merunut pada IASB sebagai panduan dalam
menyelesaikan permasalahan akunatansi yang muncul, terutama dalam kasus dimana
tidak tercantum dalam standarisasi Meksiko.
Jepang :
Pembukuan
dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh
domestik dan internasional. Dua agensi permerintah yang terpisah memiliki
tanggung jawab regulasi akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi
dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan jepang. Perintah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (company law), undang-undang pertukaran
dan sekuritas (securities and exchange
law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law)
Cina :
Karakteristik
dasar akuntansi Cina dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949. Cina
menerapkan program ekonomi yang sangat terpusat. Negara mengendalikan
kepemilikan, hak guna, dan distribusi untuk semua sarana produksi, dan
memberlakukan pelaksanaan dan pengendalian ekonomi yang disiplin. Produksi
menjadi prioritas utama perusahaan milik negara. Mereka menjual dan member
harga yang ditentukan oleh otoritas program negara, dan penetapan biaya
keuangan dan produk mereka diatur oleh departemen keuangan negara. Berdasarkan
sistem ini, tujuan akuntansi adalah memenuhi kebutuhan negara untuk program dan
pengendalian ekonomi. Susunan persamaan standar akuntansi telah dikembangkan
supaya menyatukan informasi ke dalam perencanaan ekonomi nasional.
India :
Pengaruh
bangsa Inggris meluas pada akuntansi: pelaporan keuangan ditujukan pada saat
presentasi wajar dan ada profesi akuntansi independen yang mengatur standar
akuntansi dan proses audit. Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di
India adalah lembaga hukum dan profesi akuntansi. The Institute of Chartered Accountants of India mengatur izin
profesi akuntansi dan bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi
dan profesi audit.
2. Standar dan Praktek Akuntansi ( Eropa, Amerika dan Asia )
Standar akuntansi merupakan pedoman umum penyusunan
laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi
tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku dalam
lingkungan tertentu. Biasanya berisi tentang definisi, pengukuran/penilaian,
pengakuan dan pengungkapan elemen laporan keuangan. Susunan
standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok
sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti
pengguna dan penyusun laporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan
keuangan dan pegawai. Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi
sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar
memiliki peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
1.
Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi
keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. informasi
tersebut diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat
diperbandingkan
2.
Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk
melaksanakan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
3.
Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai
variable yang dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan
regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social
lainnya
4.
Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka
yang tertarik dengan disiplin akuntansi
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar
akuntansi :
1. Di banyak
negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah
atau tidak efektif.
2. Perusahaan bisa
dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
3. Beberapa
negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal
tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan
lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi,
yaitu :
1. Sektor
swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan
keuangan)
2. Sektor umum:
perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab
atas hukum komersial dan komisi keamanan.
Akuntansi atas kewajaran penyajian biasanya digunakan di negara hokum
berevolusi, sedangkan akuntansi pemenuhan legal biasanya ditemukan dalam negara
hukum berkode. Auditor lebih banyak penilaian ketika tujuan auditnya untuk
membuktikan kewajaran laporan keuangan. Sedangkan dalam negara hukum kode,
tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan
sesuai dengan persyaratan hukum. Kurang
transparannya standar akuntansi di beberapa negara dianggap sebagai hambatan
dalam menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Secara umum, krisis keuangan di
Asia pada akhir tahun 1990-an sebagian disebabkan standar akuntansi yang kurang rinci. Perusahaan-perusahaan raksasa di negara-negara Asia berhasil keluar dari
kesulitan keuangan dengan memanfaatkan standar akuntansi untuk menutup hutang
dan kerugian yang begitu besarnya dimana secara kolektif membawa negara-negara
di wilayah tersebut menuju krisis keuangan. Namun, skandal akuntansi di awal abad ke-21 yang
melibatkan perusahaan seperti Enron dan Worldcom menunjukkan batasan standar
akuntansi di Amerika Serikat.
Referensi :
Frederick D.S. Choi,
dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba
Empat,2010.
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : Rindi Tri Cahyani
Dosen : Jessica
Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar