Kamis, 10 Maret 2016

PT. HM SAMPOERNA, Tbk

  •    Profil Sejarah dan Pendiri PT HM Sampoerna, Tbk
   Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. 
("Sampoerna") tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya.
Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti ”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya.
Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptak`n sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.
  •    Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
    PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.


  •   Anak Perusahaan PT HM Sampoerna, Tbk
   Salah satu kunci sukses Perseroan adalah ketaatan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai perusahaan publik, sekaligus salah satu afiliasi PMI, penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi suatu keharusan bagi Perseroan. 
Perseroan menetapkan standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi PMI, termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada karyawan Perseroan pada seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat. 
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Sampoerna merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, dibantu dengan tim yang terdiri dari para ahli di bidang hukum (legal counsel) dan pengendalian internal. Tim tersebut secara rutin memantau kepatuhan terhadap semua kebijakan.

Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan

Board of Directors and Board of Commissioners of Subsidiaries

PT ASIA TEMBAKAU 
PT HARAPAN MAJU SENTOSA
PT PERSADA MAKMUR INDONESIA 
PT UNION SAMPOERNA DINAMIKA
PT AGASAM 
PT GOLF TAMAN DAYU  
PT HANDAL LOGISTIK NUSANTARA 
PT PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI PANAMAS 
PT SAMPOERNA PRINTPACK 
PT TAMAN DAYU
PT WAHANA SAMPOERNA


  • Jumlah Saham yang Beredar dari PT HM Sampoerna, Tbk
   Nilai transaksi saham PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk pada perdagangan Senin (19/10) mencatat nilai terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip PT KDB Daewoo Securities Indonesia Selasa (20/10), saham emiten berkode HMSP ini, kemarin ditransaksikan dengan volume 5.220 lot (522.000 lembar saham) senilai Rp 45,9 miliar. Pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 Mei 2005 dengan nilai Rp 47,3 miliar. Dari total transaksi tersebut, investor asing juga tercatat paling aktif memperdagangkan saham produsen rokok milik Philips Morris International tersebut.
Adapun pada perdagangan pagi ini hingga pukul 10.12 WIB, saham HMSP naik Rp 7.050 (8,07 persen) mencapai Rp 94.400 ditransaksikan dengan volume 128.100 senilai Rp 11,49 miliar. Saham HMSP dibuka pada level Rp 87.000 dan mencapapi level tertinggi pada Rp 96.000 dan level terendah Rp 87.000 atau sama dengan pembukaan.
Maraknya perdagangan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) tak lepas dari penerbitkan 267,72 juta saham baru (rights issue) senilai Rp 20,7 triliun. Langkah right issue dalam rangka menambah jumlah saham beredar di publik (free float) sehingga menambah atraktif bagi investor sekaligus meningkatkan likuiditas.
Sebelum rights issue, investor publik hanya mengempit 1,28 persen saham HM Sampoerna dan sisanya dikuasai Philip Morris Indonesia. Smentara pasca-rights issue, saham yang beredar di publik bertambah sebesar 5,8 persen.
HMSP juga tercatat menjadi right issue terbesar kedua sepanjang sejarah pasar modal di Tanah Air setelah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) pada 31 Maret 2008 silam yang mencatatkan saham baru hasil rights issue dengan nilai Rp 40,12 triliun



  • Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) Dalam Pelaporan Keuangan PT Kimia Farma, Tbk


Pengertian IFRS
              International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar pelaporan keuangan internasional yang menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar akuntansi di Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) pada 1 April 2001. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
IFRS dianggap sebagai “prinsip-prinsip” yang mencakup :
  1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
  2. Standar Akuntansi Internasional (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
  3. Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) – yang diterbitkan setelah tahun 2001.
  4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.
  5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.
        IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia IFRS sendiri baru diadopsi mulai tahun 2012.
Tujuan IFRS adalah:
  • Memastikan laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang dimasukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi.
  • Transparasi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
  • Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
  • Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Manfaat dari adanya suatu standard global IFRS :
  • Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local.
  • Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
  • Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
  • Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Konvergensi IFRS di Indonesia
        Baskerville (2010) dalam Utami, et al. (2012) mengungkapkan bahwa konvergensi dapat berarti harmonisasi atau standardisasi, namun harmonisasi dalam konteks akuntansi dipandang sebagai suatu proses meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan menetapkan batas tingkat keberagaman. Jika dikaitkan dengan IFRS maka konvergensi dapat diartikan sebagai proses menyesuaikan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terhadap IFRS.
              Lembaga profesi akuntansi IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa Indonesia melakukan adopsi penuh IFRS pada 1 Januari 2012. Penerapan ini bertujuan agar daya informasi laporan keuangan dapat terus meningkat sehingga laporan keuangan dapat semakin mudah dipahami dan dapat dengan mudah digunakan baik bagi penyusun, auditor, maupun pembaca atau pengguna lain.
             Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang strategy dan gradual strategyBig bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara -negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti halnya yang dilakukan Indonesia.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:
  1. Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
  2. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
  3. Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.

Referensi :
http://pthmsampoerna.blogspot.co.id/p/tentang-kami.html
http://www.sampoerna.com/id_id/investor_information/pages/investor_information.aspx
http://www.sampoerna.com/id_id/investor_information/corporate_governance/pages/board_of_directors_and_commissioners_of_subsidiaries.aspx
http://www.sampoerna.com/id_id/investor_information/corporate_governance/pages/corporate_governance.aspx
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/315679-saham-sampoerna-catat-transaksi-terbesar-dalam-10-tahun-terakhir.html
https://khairunnisafathin.wordpress.com/2013/11/
 

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Softskill
 Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama                     : Rindi Tri Cahyani
Dosen Matkul        : Jessica Barus, SE., MMSi
Kelas                      : 4EB19
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar